topbella

Tuesday, September 21, 2010

Usah Malu pada ungkapan MAAF

“Tidaklah bertemu dua orang islam lalu berjabat tangan melainkan diampunkan dosa bagi keduanya sebelum kesuanya itu berpisah.” (riwayat Abu Dawud)

Namun, adakah permohonan maaf itu suatu permohonan atau sekadar kalam tanpa makna yang terlafaz sebagai adat? Luruskah hati antara dua insan yang meminta dan member maaf itu, andai ungkapan yang diucap, kosong makna dan penghayatan? Bisakah ucapan yang gersang itu meraih keampunan yang dijanjikan DIA?

“Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak memakbulkan doa yang dating dari hati yang lalai.” (Riwayat Al-Hakim dan at-Tarmizi)

Pada doa-doa yang acap disebut oleh setiap mereka yang bersalaman, saya tidak mahu doa yang satu ini terungkap dari hati yang alpa. Mesti memaksudkannya, bersungguh-dungguh… usah jadikan kemaafan sebagai perhiasan Aidilfitri, sebaliknya permohonan yang menjadi penentu kepada damainya jiwa.

Usah bertangguh memohon kemaafan, segalanya harus jernih dan lahir semula bersih bagai kain putih, Hanya maghfirah Allah dan keampunan dari orang tua yang bias memungkinkannya.

Di kiaskan jua, bila seorang anak memohon maaf dari ibunda dan tatkala ibu mendakap erat anaknya dalam sendu , kehangatan pelukan ibu terasa bagai turun sakinah dari langit bagai didakap sebuah syurga. Seorang ibu takkan lengah member maaf, berputik dari jiwa seorang ibu yang mengasihi anak-anaknya dengan CINTA TANPA SYARAT. Malah terjadi jua, di celah member kemaafan, ada ibu pula yang meminta maaf.

Manusia lain mungkin boleh memaafkan tetapi maafnya sukar menambahkan kasih. Lidahnya mengucap maaf tapi hatinya tidak menginginkan pertemuan kedua. Tetapi tidak DIA… tidak bagi Allah iaitu Tuhan yang Ghafur lagi Rahim. Bukan saja maha pengampun malah lagi Maha Penyayang. Diri-NYA suka mengurniakan keampunan, malah setiap insan yang memohon ampun itu dikasihi dan disayangi.

Jika ada sesuatu yang tak kena, janganlah bertangguh, segeralah muhasabah diri. Moga kemaafan yang dipinta menjadi bekal untuk menyuluh jalan Mardhatillah hingga mencecah Husnul Khatimah. Ameen ya Allah……

Tentang penulis

My photo
Seindah Hiasan Adalah Wanita Solehah Kau di gelar sebagai penyeri dunia... hadir mu melengkap hubungan manusia... bukan saja dirindui yang biasa... malah adam turut sunyi tanpa hawa... akalmu senipis bilahan rambut... tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu... jua hatimu bak kaca yang rapuh... kuatkanlah ia dengan iman yang teguh... Tercipta engkau dari rusuk lelaki... bukan dari kaki untuk di alasi... bukan dari kepala untuk di junjung... tapi dekat di bahu untuk dilindung... dekat jua di hati untuk di kasihi... engkaulah wanita hiasan duniawi....